Rabu, 26 Desember 2012

Kenang Aku Saat Hujan


Kenang aku saat hujan, aku suka kesejukan, seperti saat bersamamu penuh kedamaian. Ingat aku saat hujan, memandang senyummu penuh keindahan, tak ingin ku lupakan. Hujan, sosokmu yang bersemayam dalam ingatan, hujan, jangan berhenti, meski deras rindu menggenangi hati, aku tak ingin kau pergi.

Jika Terjadi


Jika terjadi, mungkin kau adalah anugerah terindah yang Ia beri. Jika menjadi nyata, kan ku jaga kau selamanya. Setelah semuanya berakhir, penantian yang kurasakan tanpa akhir, keresahan karena memikirkanmu yang membuatku mengginggil, juga banyaknya kata rindu untukmu yang telah terukir. Cinta ini ibarat burung gagak yang terbang liar, menantimu keluar, menunggu hatimu untuk ku sambar. Jika terjadi, meski hanya dalam mimpi, aku ingin bersamamu lagi, menghias terik mentari bersama senyum penuh arti.

Senin, 24 Desember 2012

Kebahagiaan Kita

Ada hal yang kadang tidak bisa di jelaskan, beberapa momen yang kita rasakan, kebersaman yang kita ciptakan, tertawa melepas beban, memperdebatkan banyak perasaan, meski ku tau keresahan tetap mengganggu di masing-masing pikiran, setidaknya canda kita adalah penghibur dari segala pertanyaan hidup yang melelahkan. Sahabat, hadirkan senyum penghangat, tak setiap waktu selalu ku dapat, dalam sekat-sekat hidup yang membuat pengap, kalian datang menghapus sunyi hingga lenyap, kalian memang yang terhebat. Aku bersyukur, aku tak punya alat untuk cukup mengukur, namun bersama kalian bahagiaku tanpa alur, bebas takkan mudah hancur.

Malam ini, di kedai kopi tempat kita membagi sepi...


Kamis, 20 Desember 2012

Berdoa Dalam Aksara

Hujan memang menenangkan, teman menulis yang menyenangkan, derasnya membentuk kata yang ku cari, mengajak jemari menari, menuangkan kedalam lembar imajinasi. Jangan bertanya kenapa aku suka seorang diri, sejujurnya ini tentang hati, huruf demi huruf yang ku pasangkan agar serasi, aku sedang bercerita kepada Tuhan tentang apa yang sebenarnya terjadi. Menulis itu berdoa, meski hanya aksara yang berceita. Hujan dan sepi, menjadikanku lebih dekat dengan diriku yang sendiri.



Bidadari Penyemangatku

Aku bersalah, membiarkan mereka tenggelam dalam lautan kecewa, tak ada raut muka bahagia, seperti menahan kecewa, andai ada yang bisa ku lakukan untuk mencairkan tawa.. aku beruntung, aku memiliki 3 bidadari dalam perjalanan hidup yang berlangsung, mereka menguatkanku, mereka alasanku untuk selalu tersenyum.. rembulan malam ini tak seindah hadirmu, ibu, dan kedua adik-adik tercintaku, aku bersyukur tumbuh di antara mawar-mawar yang mengindahkanku.. selamat malam bidadari penyemangatku, jika nyawaku bisa mengabulkan doa, aku akan meminta kepada Tuhan untuk senantiasa melingkupi keluargaku dengan tawa dan bahagia, membebaskan mereka dari penjara derita, Tuhan, lindungi mereka, dekap erat dalam pelukMu saat mereka terlelap dalam mimpi, dan berikan senyum mentari terindah tatkala mereka terbangun nanti..


Tak Ada


Ayah dan Ibuku begitu hebat, bukan pahlawan, aku menyebutnya pemberi kekuatan, mereka pejuang, lelah? Jangan sesekali menanyakan, yang ku tahu tak ada yang lebih baik dari mereka, tak ada. Aku ingin memeluk mereka, membisikkan kata cinta, mengatakan aku sayang mereka. Aku bangga, aku tak malu berada di antara mereka, tak ada alasan untukku kecewa, aku terlahir dari rahim seorang ibu yang hebat, di besarkan oleh ayah yang tak pernah menyerah, kami bukanlah keluarga yang bergelimang harta, tapi cinta yang tumbuh dari hati adalah bekal yang cukup bagi kami untuk selalu bahagia. Terimakasih, Tuhan Yang Maha Pengasih, jauhkan kami dari hal-hal yang membuat kami jauh, hindarkan kami dari perasaan mengeluh, Engkau Yang Maha Besar, jadikan kebersamaan dan cinta dalam keluarga kami agar tak mudah pudar.

Rumah Hatimu


Aku mengikuti jejak waktu yang melangkah, tanpa protes ku tahu ini hanya proses. Menuju rumah hatimu di pedalaman rindu, apakah terlalu terburu-buru, rasa yang semakin menggebu karena rindu, aku hanya tak ingin kehilanganmu. Aku akan mencoba, hingga benar-benar tak bisa, terserah, aku akan terus melangkah meski berpunggung gelisah. Dalam diam dan rasa rindu yang menyiksa, untukmu aku bercerita, menjelajahi aksara, merangkainya secantik mungkin agar kau menikmatinya.

Selasa, 18 Desember 2012

Gerimis Yang Sedang Menari

Gerimis...
indah rembulan tak mampu ku lukis
tertutup kabut hitam
seperti hati yang kelam

memeluk riduku kembali
menatap gerimis yang sedang menari
aku seorang diri
mengukir tawa dalam lembaran sunyi

aku tidak sedang bersembunyi
aku pun tak mengutuk sunyi
aku hanya ingin menjadi seseorang yang pandai menyimpan sepinya sendiri




Senin, 17 Desember 2012

Bersamamu

Aku terus berdoa agar kita memang di gariskan bersama
Tak hanya sementara
Kemudian lupa
Aku tidak ingin kehilangan penyejuk siangku
Untukmu yang selalu menghiasi mimpi indahku
Ku selipkan namamu di antara doa yang ku panjatkan kepada Sang Maha Esa
Aku ingin bersamamu selamanya
Menyelami bahagia
Mengusir sepi bersama
Semoga engkau tahu
Dalam lelapku masih memikirkanmu




Kamis, 13 Desember 2012

Kau (pernah) Begitu Berarti

Sesosok perempuan lain yang pernah mengisi lembar kehidupan
Pernah membuatku takut karena kehilangan
Pernah begitu berarti
Pernah juga ku sukai
Namun tak ku miliki

Sesosok dari masa lalu yang ingin ku ceritakan
Aku tidak ingin mengingkari kenangan
Aku memang sempat menaruh harapan
Cinta yang pernah ku letakkan pada hatinya yang lembut
Meski pada akhirnya selamat tinggal harus ku sebut




Rabu, 12 Desember 2012

Asa Bersamamu

Sepertinya lupa, kau tak pernah datang lagi menyapa, aku kehilangan jejak menuju hatimu, sementara kau terus berlalu tanpa memperdulikanku. Sinar mentari tak mampu mengganti damai saat bersamamu, mungkin aku terlalu berharap, sedang dirimu semakin jauh terbang tanpa mampu ku tangkap. Hujan sore ini, asa dalam gumpalan rindu yang bersemayam di hati, kau adalah lamunanku, lagu rindu yang selalu ku nyanyikan hanya untukmu..




Rinduku Hanya Untukmu


Semoga cepat tau, rinduku hanya untukmu, kita yang terpisah jarak dan waktu, dirimu yang selalu ku tunggu. Lama tak memandang senyummu, penyemangatku, saat bersamamu terasa indah, hujan yang deras menjadi musim semi penuh guguran bunga, bahagia. Entah, apa kita berjumpa lagi, setiap hari aku menanti, menghitung hari dengan rindu yang semakin menyesakkan hati, jika ada yang lebih indah darimu untuk ku cintai. Dengarlah nyanyian rindu ini, kasih, malam ini rembulanku adalah kamu yang menerangi hati, kau tak ada disini, rinduku tetap deras seperti rintikan hujan malam ini..


Senin, 10 Desember 2012

Arti Seorang Ayah Untukku (Motivasi)

Gadis kecil itu sedang bersiap-siap ke sekolah, ia menghabiskan sarapan paginya penuh semangat. Hari ini adalah hari dimana ia harus berbicara tentang ayah. Ibu kelihatan kuatir karena tahu apa yang hadapi putrinya nanti. Ia berbisik agar si kecil yang ceria tak usah masuk sekolah saja hari ini, tetapi si anak berkuncir dua itu hanya tertawa dan berkata, "ini kesempatan memberitahu teman-temanku siapa sebenarnya ayahku, Ibu"

Mereka tiba di ruang pertemuan sekolah. Ruangan itu ramai dengan para ayah yang menemani putra-putri mereka, malah beberapa dari ibu mereka juga ikut mendampingi. Hanya si gadis kecil yang duduk bersama ibunya. Ibunya menunduk menyembunyikan kegalauan sementara si putri sibuk menyapa teman-temannya dengan riang.

Satu persatu anak-anak maju ke depan, bercerita tentang ayah mereka. Si gadis kecil memperhatikan dengan seksama membuat si ibu semakin gundah. Tangannya yang gemetar tak mampu mengusir kekuatiran menunggu giliran si gadis kecil.

Akhirnya tibalah giliran si gadis kecil. Saat ia berdiri, sang ibu sempat ragu namun si gadis kecil meraih tangannya dan mengajaknya ke depan. Mereka berjalan di tengah pandangan sinis orang-orang yang berbisik “ayah macam apa yang tak bisa menemani putrinya di hari sepenting ini.” Si ibu duduk di mana seorang ayah seharusnya duduk menemani si gadis kecil dan di depannya si gadis kecil memulai kisahnya tentang ayah.

“Ayah yang kukenal bukanlah ayah yang menemaniku bermain bola, bukan ayah yang bisa menciumku setiap saat dia inginkan, bukan ayah yang bisa kusambut ketika ia pulang kerja, juga bukan ayah yang bisa membelaku saat aku diganggu anak yang nakal, dia juga bukan ayah yang bisa menemaniku saat aku sedang sakit, bahkan ayah tak pernah mengucapkan selamat ulang tahun untukku walaupun sekali saja. Tetapi bukan karena ayahku jahat atau terlalu mementingkan pekerjaannya, ayahku mungkin terlalu baik hingga Tuhan ingin ayah bersamaNya. Aku tak membenci Tuhan karena aku tahu Tuhan sangat sayang padaku dan Ayah, Tuhan pasti punya rencana lain untuk kami hingga ia memisahkan aku dan ayah.”

Gadis kecil terdiam dan memandang kesekelilingnya, menatap wajah-wajah di hadapannya,
“Ayah memang tak pernah ada di sisiku, tapi ia menemaniku setiap saat. Setiap kali aku bersedih, aku hanya tinggal menutup mataku sejenak dan memanggil namanya. Ia akan datang meskipun cuma aku yang tahu karena hatiku merasakannya. Ketika aku rindu menatap wajahnya, foto ayah akan menemaniku dalam tidur. Ayah memang tak bisa mengajariku bermain ataupun belajar, tapi ia mengajariku menjadi anak yang mandiri karena aku tak punya ayah yang membantuku, aku belajar menjadi anak yang berani karena tak ada ayah yang membelaku, aku belajar menjadi anak berprestasi karena aku ingin ayahku bangga di surga sana, aku ingin berhasil menjadi dokter karena aku ingin ibu punya alasan untuk melanjutkan hidupnya.”

Lalu ia diam sejenak, menutup mata dan berbisik, “aku beruntung karena ada ibu yang menemaniku, yang membantuku mengenal ayah sejak aku bayi dan aku tahu ayah ada di sini, melihatku dengan senang karena aku sudah memperkenalkannya pada semua agar semua orang tahu betapa berartinya ayah bagiku. Suatu hari nanti jika aku bisa bertemu dengannya di surga, aku akan berkata aku mencintainya dan selalu bangga menjadi anaknya.”


Semoga bermanfaat...

Hujan Teman Menyejukkan

Hujan, kau menyapa dengan kesejukan, tangismu deras, petirmu gagah lantang dan terdengar keras, hujan... kau mendinginkan hati yang panas. Seperti bernyanyi, rintikanmu lembut membentuk melodi, aku mengamatimu, di balik sangkar imajinasiku, menggambarkan seseorang yang ku rindu di antara kerumunan gerimismu. Hujan, kau akan selalu menjadi teman yang menyenangkan, melihatmu akrab bermain bersama anak kecil penuh keceriaan, kau memberi kesegaran, membersihkan udara yang penuh polusi kegalauan. Hujan....


Bait Hujan

Hujan dan kopi, angan mulai bekerja dalam ruang imajinasi, kilat petir sedikit mengoyak konsentrasi, namun aku tetap bercerita menyusun bait sepi. Hujan... kau kurindukan dan menakutkan, derasmu seperti menghipnotis siapaun yang memandang, kepingan masa lalu di antara rintikanmu yang berjajar rapi menghujam, terselip kerinduan yang bergelora seperti petirmu yang angkuh menerjang. Aku hanya diam, di sudut ruang yang hitam, derasmu masih terdengar, namun aku memilih menghindar. Sebenarnya aku ingin menari, melepas sepi bersama rintikan manjamu yang menenangkan hati, namun kopiku harus tetap hangat, aku tak ingin hitamnya memudar bersama masa lalu yang pekat.




Mentari Musim Panas


Sunyi.... kepingan harapan mulai ku punguti, menjaganya agar tidak terbang kesana-kemari, setidaknya hanya ini yang ku miliki, saat ini. Aku mendamba kebahagiaan, namun langit selalu saja muram, mentari pagi tak pernah sesejuk saat musim panas datang, aah... mungkin langit juga menyimpan kegalauan. Hening, entah pada apa aku bertanya tentang teory untuk tetap bahagia, dari mana aku memperoleh penjelasan untuk melanjutkan hidup dengan tawa dan ceria, tatkala mendung selalu menyelimuti, mawar tak lagi mewangi. Aku tak ingin berhenti, meski mengusung gelisah di hati, di antara gerimis dan kegundahan hati, meski pahit tak pernah menjadi manis, walau harapan kian terkikis, aku harus optimis.

Sabtu, 08 Desember 2012

Mentari Tak Pernah Pergi

Banyak objek yang beredar di pikiranku, seperti sedang merusak nalarku, raga terasa lelah, aku tak ingin menyerah, namun aku juga tak bisa menghindari datangnya masalah. Entahlah, mungkin aku gundah, aku berada di satu titik gelisah, memandang hidupku tak seindah matahari pagi yang indah, aku tidak kalah, hanya pasrah. Aku ingin menangis, mendung terlalu lama menyimpan gerimis, namun hati kecil berbisik aku harus optimis, menjalani hari penuh ceria dan tak mudah terkikis. Aku tidak mengeluh, aksara yang kurangkai sudah cukup membuat peluh, segala yang terjadi memang tak selalu memihakku, namun aku selalu punya alasan untuk tersenyum sepanjang waktu, untuk mereka yang selalu mewarnai hariku. Aku akan berusaha, mungkin aku kurang menikmatinya, nikmat Tuhan begitu tak terbatas, layaknya hamparan langit yang luas, seperti secangkir kopi hangat di kala hujan yang deras, mungkin aku harus mencari, lebih banyak mensyukuri, tidak hanya sibuk berlari, aku tau mentariku tak pernah pergi, dia akan selalu ada menerangi, terimakasih Tuhan untuk hari ini..


Selasa, 04 Desember 2012

I Love You, Dad


Dear pahlawan dalam keluargaku..

Ayah, begitu aku memanggilnya. Sosok yang menyenangkan tapi juga bijaksana. Tidak banyak bicara, tapi satu kata yang keluar dari mulutnya dapat merubah segalanya.

Dulu aku berfikir, betapa seorang ayah adalah sosok yang angkuh, hanya mau di perintah tanpa mau mengerti keinginan sang buah hati. Hanya mau di mengerti, tanpa mau mengerti. Tapi aku salah, salah besar, Ayah lebih dari sekedar rangkain huruf A-Y-A-H. Dia adalah segalanya. Panutan dalam hidupku. Teman bercanda menyenangkan di setiap hariku.

Ayah, kini sosok itu terlihat mulai menua. Rambut putih pertanda dia sudah memasuki frase senja. Tapi tak pernah terlihat lemah. Masih tetap kokoh dan berwibawa layaknya masa mudanya.
Ayah, aku tau pasti kau berharap lebih padaku. Engkau pun pasti berharap aku dapat menjadi yang lebih baik darimu.
Maaf kan aku Ayah. Aku tak bisa menjadi seperti di mimpi indahmu. Aku tak lebih hebat darimu. Aku belum bisa membuatmu bangga.
Kadang, ingin sekali aku bertanya padamu, adakah engkau senang mempunyai putra sepertiku? Ataukah aku tak ubahnya hanya benalu dalam hidupmu??
Ayah, andai aku bisa memilih, aku hanya ingin kembali ke masa kecil ku. Saat dimana engkau selalu menggendongku. Menyanyikan lagu tidur di setiap malam untukku. Aku ingin terus seperti itu. Karena dengan itu aku merasa bahwa kau bangga memiliki ku.
Ayah, seandainya besok aku tak bisa melihatmu lagi, aku hanya ingin mengatakan satu hal padamu. Aku bohong saat aku mengatakan aku tak ingin sepertimu. Aku ingin sepertimu ayah. Aku ingin menjadi hebat sepertimu..
Terimakasih untuk waktu yang telah engkau luangkan untuk membesarkanku, Ayah. Selamanya kau tetap teladan dalam hidupku. Orang yang paling aku sayang setelah ibu.

I Love You, Dad...

Sabtu, 01 Desember 2012

Sandaran Ketenangan


Rindu ini hanya sebutan, seperti rasa ingin bertemu yang tak tertahankan, hasrat memelukmu untuk menumpahkan segala kegelisahan. Bagaimana bisa menumpahkan kerinduan, disini, saat ini, aku hanya bertahan dengan namamu di angan, tanpa ragamu untuk sandaran ketenangan. Baik, ini hanya khayalan, namun rinduku tak pernah menyimpan kebohongan, senyummu yang selalu ku kenang, hadirkan keindahan, bak cahaya rembulan di pekatnya malam..

Nyanyian Langit

Mendung, langit nampak murung, ia seakan menahan tangis, namun terlalu kuat untuk terkikis. Tak ada raut muka bahagia, seharian ia memendam tawa, sorot matanya tajam, pekat hitam layaknya malam. Menunggu pelukan sang rembulan, sejak langit padam, namun mendung menjadi penghalang, langit muram merindukan rembulan, hingga terangnya kembali datang...


Rabu, 28 November 2012

Lebih Dari Indah

Hari itu, saat dimana kita bertemu, bertatap muka memandang senyummu, aku terpesona keanggunanmu. Tuturmu yang lembut, lirih, membuat hatiku kalut, kau lebih indah dari namamu yang biasa ku sebut. Lalu...bagaimana aku bisa pergi, melenyapkan bayangmu di hati, saat senyummu selalu menjadi tema berimajinasi, parasmu layaknya pelangi, aku selalu ingin melihatnya lagi.

Wanita Sepertimu

Selagi mampu, ku ingin katakan aku sayang kamu, bahkan sejak kita belum bertemu. kau bertanya, apa bisa? Aku menggambar masa depanku dengan sesosok wanita yang bisa mendamaikan hatiku, kini terwujud nyata dalam dirimu, senyum itu, kau menanggalkan hampaku, menjadikan musim panas penuh guguran rindu, sejuk dan menenangkan, keindahan yang kau ciptakan, aku selalu ingin bersamamu melewati dinginnya malam.


Selasa, 27 November 2012

My Dream = You

Aku masih memimpikanmu, selalu, di sepinya malam hati mulai merindu, mungkin sayang, mungkin juga rasa yang berlebihan mengharapkan, semoga tidak menjadi bomerang, aku takut kecewa menelan kenyataan. Aku selalu berdoa semoga kita di satukan, kita berbagi peran dalam kehidupan, kau pemberi semangat dan aku yang memelukmu di kala sepi datang, indah bukan? Aku ingin bercerita karena lisan tak mampu ungkapkan, surat rindu untukmu kian menumpuk, semakin banyak bersama rindu yang semakin sesak, aku tak kecewa, aku menyimpannya sampai suatu saat kita bersama.


Nikmati Saja

Kita nikmati saja, kita tertawa bersama, kopi mengepul diatas meja, mari bersulang bersama, sambil mengecup senja, indahnya seperti persahabatan kita, jangan ada prasangka, kita lewati saja waktu yang ada, canda menjadi candu di penghujung sore yang ceria. Jangan diam, tawa kita adalah hidangan, kita nikmati saja yang pahit hingga asam, jangan mengeluh, kita tidak sedang mengusap peluh, untuk segala kegilaan kita dalam balutan tawa, aku berdo’a semoga selamanya. Kita sama-sama berjuang, saling bergenggaman tangan bukan menjatuhkan, jangan ada kesombongan, materi hanya rayuan, kebersamaan kita takkan pernah ter-uangkan. Malam hampir datang, tawa kita semakin lantang, senja dan kalian, menjadi hari yang menyenangkan...




Senja Menangis

Air matamu begitu deras membasahi pipi yang dulu merah itu, aku takut untuk hanya sekedar mengintip, aku malu, tanggung jawab yang kau embankan kepadaku tak bisa ku selesaikan dengan baik, merah warna bajumu, kini basah kuyup karena deraian air matamu, senjaku menangis, di hantam ke egoisan sang buah hati yang belum sepenuhnya mengerti budi pekerti, maafkan kami, Ibu....


Membuat Yang Kecil Menjadi Banyak

Aku tau, aku tak 'sebahagia' mereka, tawaku hanyalah topeng penutup luka, namun aku tak memperkarakannya. Tuhan itu ada ! Cara mendapat kebahagiaan setiap orang juga berbeda, dan mungkin, Tuhan memilihkanku kebahagiaan yang berbeda dengan yang lainnya, aku tak pernah tau rencana indahNya. Mengeluh? aku pernah melakukannya, dan aku tetap tak mendapati tawa setelahnya. Aku takkan meminta apa yang yang tak bisa ku jaga, aku hanya ingin melihat orang-orang di sekelilingku penuh tawa, dan itulah bahagia yang ku minta. Hidup memang berat, tapi jaga keyakinanmu agar tak berkarat, pilihan kita tak banyak, namun kita selalu bisa bersyukur untuk membuat yang 'kecil' terasa banyak. Terimakasih Tuhan, kau beri hidup yang berat agar aku menjadi kuat, Engkau beri aku sepi agar aku belajar mengenal diriku sendiri, nikmatmu lebih dari cukup, hanya kami yang tak pernah merasa cukup :)


Bait Rindu Untukmu

Aku masih diam, memeluk bayangmu penuh ketakutan, gelisah yang kurasakan, merindukan senyummu yang membuatku tenang. Aku hanya ingin membuktikan, rinduku benar karena sayang, bukan hanya buaian dari aksara yang tersusun menceritakan...
Jika bukan karenamu, aku tak mungkin bisa merangkai ribuan huruf bersajak rindu, banyak bait yang tercipta untukmu, meski kau tak pernah tahu atau tak mau tahu...
Lukisan hatiku membentuk wajahmu, serta telaga kesejukan yang tercipta karena senyummu. Aku tak akan meracau lagi, berharap waktu mempertemukan kita kembali, ku pasrahkan pada Tuhan, untukmu dan cinta ini...



Selasa, 13 November 2012

Dalam Diam

Dalam diam, ribuan pertanyaan datang, tanpa penjelasan, ada sedikit keraguan, tentang kerinduan yang terlalu lama terpendam. Aku tak munafik, kau wanita terbaik, senyummu sebagai penyejuk di kala terik, pesonamu membuatku tertarik...rindu memang selalu datang setiap malam, namun wajahmu tak pernah sedikit pun hilang dari ingatan, gerimis rindu semakin deras, merindumu membuatku resah, aku tidak ingin hanya menjadi cerita, aku ingin menjadi nyata, bersama cinta, tentu saja bersamamu menikmati senja...


Sepenggal Cerita Dalam Tawa

Ketika aku bosan, kau datang menawarkan kebahagiaan, canda dan tawa adalah kebiasaan, kopi menjadi pelengkap di setiap kebersamaan. Waktu cepat berlalu, namun tawamu adalah candu, setiap sepi saat bersamamu, pengusir hampa yang sering kali mengganggu. Kawan, jangan ada kesedihan, setidaknya tersenyumlah seakan tanpa beban, hidup memang penuh tantangan, tapi ingatlah kawan, aku selalu siap memberi tumpangan...
Sepenggal cerita, bersama dalam tawa...

Cieee...asu, malu ye..wkwk

*gradaaak :D

Monggo..... :)

Ninja *tuing tuing* :p

PPK (para penghabis kuota) :D

Baru, yg kanan personil new kewer-kewer band..haha

*semoga...berharap...bahagia...melingkupi kita semua* AMIN :D

Jumat, 09 November 2012

Kopi dan Momen Terbaik

Ibarat kopi, sahabat mengandung manis dan pahit, namun saat keduanya di aduk dengan kasih dan ikhlas, akan memberi kenikmatan tak terbatas, karunia yang tak ter-uangkan, bersamanya semua terlihat menyenangkan...

Tawa kita adalah doa, kebersamaan kita takkan pernah terhapus masa, jutaan kata takkan pernah pernah bisa mendeskripsikan arti hadirnya di dunia, moment terbaik, sedang waktu tak pernah berbalik, kita terpisah, bukan berpisah, kita akan bersua di esok hari yang lebih indah...

Dodik, Adhe, Cimenk dan....

Al kurniawan, Adhe with Cimenk,,,haha

kita penah satu timnas :(

Perpisahan, akhirnya kita di wisuda

with AsuPeuz :p

Again, In kanjuruhan with suPeuz

Cewe berkerudung siapa yaa? gkgkgk :D

Hehehee...
*Best paling terbaik*

Dikala Sepi

Sepi seperti menjadi teman terbaik, dalam sepi ada tangis yang tak seorang pun dapat melihat, dalam hening, ada jeritan yang tak seorang pun dapat mendengar. Dia kian memudar, terbang tertiup angin malam yang berhembus kencang, mencari kehidupan baru tanpa raga yang tertikam, namun angin membawanya kembali, dia masih mengusung pedih, namun tak lagi sedih...

Rintikan Rindu

Hujan yang sama, kerinduan yang memeluk raga, kopi hangat mengepul di derasnya rindu yang merajalela, aku tenggelam di dalamnya, di antara semerbak harum wangi kopi, sejuknya hujan dan kerinduan yang mengisi...

Kuamati satu demi satu rintikan rindu yang jatuh, bercampur dengan kopi yang kuseduh, aku tak ingin melawan, rindu ini bukan mainan, kopi dan hujan, dimana aku menunggumu datang...

Malam Memilih Rindunya Sendiri

Malam memilih rindunya sendiri, sepertiku yang memilihmu menjadi permaisuri hati. Gelap, malam menghitam, hening penuh bayangmu di angan, rindu ini semakin bermekaran, tumbuh semakin besar tanpa mampu ku lawan. Mawar untukmu masih kusimpan, ku rawat dengan kasih dan sayang agar wanginya tak memudar...

Bahagia Yang Membahagiakan

Bahagia yang paling membahagiakan adalah saat bersamamu, berada di dekatmu dan dapat menikmati senyummu. Sesederhana itulah bahagiaku, aku tak berharap lebih dari yang tidak aku tahu, aku hanya berusaha menikmati setiap detik saat bersamamu. Kadang, beberapa moment berlalu terlalu cepat, aku hanya tidak ingin kehilangan bahagiaku, senyummu masih membekas dalam ingatan, bait rindu akan selalu tetap kunyanyikan, aku menunggumu datang dalam pelukan...

Kamis, 01 November 2012

Menunggumu Disini

Merindumu, melihat senja ada wajahmu, indahnya seperti senyummu, ku nikmati apa yang tertinggal darimu..

Kopi ini tak lagi nikmat, semakin dingin karena hitamnya melebur dengan air hujan yang kian lebat, seperti hati yang tersayat, sementara sang waktu masih sibuk berdebat mempertemukan kita di saat yang tepat...

Tak ku pungkiri, bersamamu adalah saat ternyaman hingga saat ini, membayangkanmu membuatku tersenyum sendirian di hening yang sepi, memang tak perlu teori jika hati sudah terlanjur menyayangi, meski angan hanya menyimpan ilusi, tapi bayangmu memang tak pernah pergi, mencuri perhatian, hingga hati tak mampu melawan rindu ini..

Aku akan terus disini, menunggumu tersenyum lagi, tak peduli seberapa lama waktu berjanji, pintu hatiku selalu terbuka menunggu kau singgahi...



Senja dan Rindu

Ombak dalam hati kian beradu, pasang-surut perasaanku kepadamu, batu karang seperti menjadi penghambat langkahku, akhirnya, aku memilih diam tenggelam ke dalam lautan rinduku...

Embun pagi, kicauan burung kenari, memori tentangmu yang selalu ku ukir menjadi bait rindu di lembaran sunyi, senyummu adalah satu-satunya alasan kenapa ragaku masih bertahan disini...

Rindu ini bagai mawar, kian bermekaran, perlahan jatuh satu demi satu saat musim semi, namun selalu tumbuh lagi, tak pernah mati...

Selalu ada bait rindu di dalam merahnya senja, sedalam rinduku untukmu yang disana...

Selasa, 30 Oktober 2012

Bersama Hujan Merindukanmu

Hujan memang membawa kedamaian tersendiri, terlihat indah meski derasnya membawamu pada lamunan sepi, tetap menyenangkan meski dingin kadang menyelimuti..

Hujan itu membawa semuanya kembali, memori-memori lama seakan dihidupkan kembali, dia seperti mesin pengembali waktu yang telah pergi, tempat bernostalgia bersama mimpi, atau lamunan tentang seseorang yang telah pergi...

Hujan masih bersamaku, menemaniku merindumu, begitu deras seperti perasaanku padamu yang tak berbatas...

Hujan Membawamu Kembali

Hujan datang lagi, rintikan air yang datang membawa ingatan tentangmu kembali, mendung hitam menyelimuti, namun bayangmu tetap terlihat terang di hati..

Yang ku damba dari hujan adalah datangnya pelangi, bukan banjir karena air mata lagi, merindumu bagai tertusuk duri, sakit namun tetap ku jalani...

Aku sendiri, di tengah hujan di sore ini, memandang langit menunggu pelangi, kau masih tak mengerti, namun bayangmu selalu menyambar bagai petir di antara hujan hari ini...

Kopi, Sepi Dan Bayangmu Dihati

Aku ingin keluar dari kepengapan ini, dari suasana sepi yang menakuti diri, dari masa lalu yang selalu menghantui, juga dari bayangmu yang bersemayam di relung hati...

Kopi ini menjadi teman bercerita yang menyenangkan, pelengkap di kala malam yang menghitam, menghiburku dari hampa berkepanjangan, setidaknya aku punya sesuatu yang membuatku tenang...

Asap mengepul dari batangan tembakau yang ku pegang hingga patah, seperti kaki yang enggan untuk melangkah, juga kepingan hati yang telah patah, andai aku bisa menghapus kelam menjadi cerah...

Aku ingin menjadi malam, karena malam selalu bersama cantiknya sang rembulan. Namun aku hanyalah bayang-bayang, tampak nyata namun tak mampu menyentuhnya...

Siang Yang Diam

Siang yang diam, langit nampak muram, bersama diriku yang tenggelam dalam imajinasiku sendiri, lewat kata demi kata yang ku ketik menjadi melodi..

Di saat seperti ini, hanya hujan yang ku harap hadir mengisi, menyirami, memberi kesejukan di hati..

Lagu rindu mengalun lembut, selembut semilir angin yang memintaku melarut bersamanya, aku tak pernah jenuh menunggu mawar tumbuh hadirkan harumnya, seperti pelangi yang menawarkan indahnya...

Ku simpan rindu pada angin yang berhembus memanjakan, bersama lamunan menari bersamamu penuh kebahagiaan...

Mawar yang Menunggumu

Himpunan kata mulai ku nyanyikan dengan syahdu, nada-nada rindu yang mulai menari menyatu pada malam yang membisu..

Nalar tak dapat lagi mencerna apa seharusnya ku tau, sementara hati kian terkoyak meski raga hanya diam membatu..

Mawar itu kian layu, terlalu lama menunggu di jamah jemari lembutmu, seperti hatiku, kian meronta tertikam rindu...

Suatu Sepi

Di suatu sepi, bersama kopi...
mencari api untuk membakar semangat yang hampir mati. Angan terbang bersama kepulan asap yang tersesaki sunyi, mencari puing-puing yang tersisa dari mimpi...

Rindu Yang Nyata

Aku takut salah menyayangimu, ribuan kata ku ukir tak lain karena rindu, namun kamu tak juga tau. Aku takut ini menjadi kecewa, perasaan yang tak kuharapkan adanya, jika bisa, aku hanya ingin kita bersama selamanya..

Langit begitu cerah berwarna, kupu-kupu terbang dengan riangnya, seperti senyummu yang tak dapat ku lupa, meski merindumu adalah kegelisahan yang nyata..

Selamat siang untuk dirimu yang disana, entah rindu ini akan menjadi kecewa atau cinta, namun pertemuan denganmu selalu meninggalkan perasaan bahagia...


Sabtu, 27 Oktober 2012

Kau Membuatku Bermimpi

Apa kabar kau yang disana, yang selalu menjadi tema dalam setiap cerita, yang selalu ku sebut diantara sepi dan hampa, tak ada yang bisa menggantimu di persinggahan jiwa.

Kau membuatku bermimpi, di setiap helai nafas yang ku hela lirih, ada namamu yang kusebut dalam hati, sungguh tak ada yang lebih sejuk selain melihat senyummu di siang hari..

Malam ini memang panjang, aku yang sedang menyelam dalam kerinduan yang terlalu dalam, semoga kau lekas datang, menjemputku bersama kebahagiaan...

Hari Terbaik Dalam Hidupku

Hari bersamamu, hari terbaik dalam hidupku, kesejukan yang memelukku karenamu di sisiku...

Langit berwarna hitam pekat, malam yang datang menghadirkan seka-sekat, ada rindu yang menghuni hati yang sedang sekarat...

Kau putri penghuni mimpi, pelangi di matamu adalah telaga penghapus sepi, teruntuk kamu sang pujaan hati, kaulah embun penyejuk hati..

Rindu yang Membisu

Dalam rindu aku membisu, suasana hening mengundang ingatan tentangmu, mulut masih diam membeku, tapi hatiku berteriak memanggil namamu...

Pertemuan denganmu adalah sebuah kebahagiaan, meski merindumu membuat kegelisahan. Bagaimana bisa senyummu ku hapus dari ingatan, sementara hatiku berharap kau datang...

Aku terperangkap dalam ruang penuh dengan wajahmu, senyummu, dan kabut rindu yang mengepungku..

Rembulan malam terlihat anggun, dia diam, tapi menerangi malam. Seperti hadirmu yang menawarkan kesejukan...

Melodi Rindu

Malam selalu menghadirkan wajahmu ke dalam ingatan, saat sang fajar hampir datang, bayangmu tetap enggan keluar dari ingatan...

Semua tentang rindu, catatan diaryku yang terpenuhi oleh tema tentangmu, atau dinding kamar yang tersesaki oleh bingkai fotomu, dan tentu saja, senyummu yang selalu tersimpan di memoriku...

Rasa ini nyata, andai kau bisa merasakannya. Rindu ini seperti melody, menari, lantukan nada cinta yang ku nyanyikan setiap pagi....


Jumat, 26 Oktober 2012

Hanya Kamu

Aku memang belum memilikimu, namun hatiku selalu mengadu tentang rindu. Entah sudah keberapa kali aku menggerutu menahan rasa ingin bertemu, t'lah banyak lembaran yang ku lumuri tinta untuk menceritakan tentangmu..

Tak harus memilikimu untuk bisa merindumu, bukan? Waktu terus berjalan, rindu masih berada dalam genggaman, ingatan masih setia membayangkanmu di angan, ntah sampai kapan, aku tak bisa berkompromi dengan waktu untuk memastikan..

Aku masih terjebak dalam bayang-bayang samar wajahmu, senyum yang membekas sepanjang ingatanku, hanya kamu....


Ada Namamu

Dear perempuan yang selalu ku sebut dalam setiap kepalan doaku, aku merindukanmu, rindu senyum yang selalu membuat sejuk siangku, rindu suaramu yang menenangkan relungku..

Pertemuan denganmu menciptakan banyak cerita, hingga kini aku terbiasa. Setiap hari, setiap waktu yang ku jalani, ada namamu yang selalu terselip diantaranya, meski nyatamu tak ada, diammu adalah sapa, dan aku tetap memanggilmu, Cinta...



Malam dan Rindu

Malam dan rindu memang jarak yang tidak terlalu jauh, rindu mendatangi malam, dan malam menyambutnya sebagai tempat ternyaman untuk menemani kegalauan...

Sunyi memang masih menjebakku, menjerat dalam hampanya yang pilu. Aku yang menanam benih rindu, aku juga yang harus bersabar menunggu..

Rindu dan malam, terselip diriku di antara keduanya, diantara gelisah penuh harap, dan rindu yang semakin sesak...



Minggu, 21 Oktober 2012

Himpunan Kata Membentuk Cerita

Aku memang suka bermain kata, merangkainya memberi kesenangan berbeda, secara kasat mata, kau takkan pernah memahaminya, namu membacanya dengan hati yang tulus kau akan tau makna dari setiap huruf yang terangkai hingga menjadi sebuah cerita...

Cinta, bahagia, sedih, kehilangan, rindu, sepi, tercampur dalam tinta yang ku goreskan di lembaran hidup penuh peristiwa. Tak bermaksud mengadu tentang lara, hanya ingin merangkai setiap kata agar dapat berbicara menjelaskan semuanya...

Sandaran Jiwa

Aku tak terlalu mahir merangkai kata, namun saat memikirkanmu, selalu saja ada tema yang bisa ku urai menjadi sebuah cerita...

Aku tak melihat ada yang berbeda, kau seperti wanita lainnya, aku pun tak pernah punya alasan mengapa memilihmu menjadi sandaran jiwa...

Jika hujan yang pergi meninggalkan indah pelangi, maka hadirmu menciptakan kedamaian di hati...


Kebahagiaan Saat Bersamamu

Sebelumnya, aku meragu, aku tak pernah tau bagaimana keindahan itu bisa di jelaskan, namun saat kau tiba-tiba saja masuk di hidupku, aku mengerti bagaimana keindahan itu bisa di lukiskan, dan ternyata aku mendapati kebahagiaan dari pertemuan denganmu...

Apakah keindahan harus terlihat cantik, aku akan menjawabnya, tidak! Aku memilihmu bukan karena fisik, aku memilihmu karena aku nyaman berada disisimu, kau menyempurnakanku....


Senyum Ternyaman di Hati

Sosok yang kedatangannya memberi arti, tidak hanya memberi tempat ternyaman di hati, namun juga untuk kebahagiaan yang bernaung dan memenuhi ruang waktu yang kujalani...

Senyummu, kedamaian yang kurasakan saat bersamamu, meski kau tak pernah tau, namun hati tak pernah bisa membisu, hanya dirimu yang selalu beredar di pikiranku...

Segenggam asa untuk bersamamu, menemukan kepingan cintamu untuk melengkapi cintaku....


Sabtu, 20 Oktober 2012

Sabtu Terbaik

Siang terbaik, sabtu terbaik, dengan senyum terbaik juga, semua karenamu..

Bisa memandang senyummu di siang terik sabtu ini, seakan menghapus dahaga karena terlalu lama menanti, memang, hanya dirimu saja yang mampu membuatku damai....

Satu senyuman yang kau ciptakan, menghapus hampa yang kurasakan, aku tak ingin memujimu dengan tepukan yang berlebihan, kenyataan yang menjelaskan, kaulah sang pengantar kebahagiaan..


Rabu, 17 Oktober 2012

Kedatangamu Yang Ku Tunggu

Kau ada dimana?
Kenapa tak kunjung datang menemaniku menjalani waktu bersama?

Aku takut tak mampu lagi menunggu, merindumu sungguh menghabiskan banyak waktu, tapi kamu yang di pilih hatiku, aku tak bisa lepas dari bayangmu...

Kau yang kedatangannya membawa sejuta harapan, aku sering membayangkan, betapa indah hidupku jika ku bisa melaluinya bersamamu bergandengan tangan...

Tapi kapan kamu akan datang?
Dan mengerti apa yang kurasakan?

Rasa yang teramat besar berharap padamu, aku tau, aku juga harus menyiapkan diriku jika suatu waktu kau membuat cacat di hatiku. Aku tak memaksamu, rasa sayang padamu, lebih dari apa yang ada di anganmu, aku hanya ingin kau tau, hati ini sudah membentuk namamu, aku akan setia menunngu, di gerbang pintu hatiku...

Selasa, 16 Oktober 2012

Kopi Dan Sahabat

Hujan di petang ini, menyempurnakan kisah kita hari ini..

Terimakasih, hadirmu sebagai penenang hati, pengusir lelah dan benci, penyemangatku melewati setiap jengkal nyata dan mimpi...

Aku masih bersama kopi hitam kesukaan kita, kawan. Pelengkap canda gurau kita. Bersama hujan yang masih mengepung dengan dinginnya...

Doaku hanya satu, semoga bahagia selalu menyertaimu, tidak hanya untuk hari ini, tapi untuk lembaran hari-hari berikutnya yang akan kau lalui...

Senin, 15 Oktober 2012

Doa Dalam Kata

Aku memang suka bermain kata, merangkainya memberi kesenangan berbeda, secara kasat mata, kau takkan pernah memahaminya, namu membacanya dengan hati yang tulus kau akan tau makna dari setiap huruf yang rangkai hingga menjadi sebuah cerita...

Cinta, bahagia, sedih, kehilangan, rindu, sepi, tercampur dalam tinta yang ku goreskan di lembaran hidup penuh peristiwa. Tak bermaksud mengadu tentang lara, hanya ingin merangkai setiap kata agar dapat berbicara menjelaskan semuanya...

Terima kasih, Yaa Rabb...
Kau anugerahkan padaku warna warni perasaan di setiap bab dalam hidup yang kujalani. lewat himpunan kata yang selalu berusaha ku susun dengan rapi, aku selalu bersyukur atas semua nikmat dan ‘canda’ yang KAU beri...

Tak Bisa Berpaling Darimu

Bingkai fotomu kembali ku amati, ke pegang erat, seperti enggan melepasnya lagi. Kala rindu mulai menguasai diri, bayangmu yang selalu saja menghantui...

Mulai ku buka lagi, ingatan tentangmu yang tak juga kunjung pergi, senyum terindah yang membuatku tak ingin berpaling, juga hati yang berharap kau ada disini, menemaniku dalam sepi....

Di tempat yang tak pernah kau tau, hati ini tak pernah letih berharap dapat bersanding denganmu...

Asa Bersamamu

Jika harapan untuk bersamanya hanya sebatas debu yang akan musnah tertiup oleh angin, maka izinkanlah aku hanya mengenal dan bertemu dengannya sekali saja, Ya Rabb....

Aku memang memendam perasaan, jauh sebelum peristiwa pertama yang mempertemukan aku dan dia. pertemuan singkat yang membuatku rajin mengukir abjad hingga fasih, senyum sederhana yang membuatku tak lagi risau mencari ketenangan hati, kasih...

Rindu kadang memang menyiksa, tapi rinduku padamu bukti kesungguhan hati yang berharap kau ada. Nyala lilin kerinduan semakin terang saat malam mulai datang, aku akan tetap menunggu disini, mengamatimu dari jauh dan selalu mendoakanmu dalam hati...

Himpunan Kata Cinta


Aku tetap menyimpan perasaan ini dalam himpunan kata penuh makna. Hingga tatkala rindu ini tak mampu lagi ku rasa, aku bisa membuka kembali bait-bait kata rinduku untukmu yang pernah tercipta...

Senyummu masih membekas dalam ingatan meski kau tak pernah terlihat lagi di hadapku, pertemuan pertama, selalu menyisakan perasaan berprasangka, melalui sapaan sederhana, kemudian mulai kurasakan desiran aneh dalam dada, mungkin suatu saat akan ku namai, cinta...


Minggu, 14 Oktober 2012

Semua Karenamu

Satu kali bertemu, ribuan malam merindu. Aku yang merasakannya tanpa pernah kau tau. Senyummu, seolah menyatu dengan dinding kamarku. Aku tak kuasamu menghapus bayangmu dari ingatanku...

Satu kata terucap, menyimpan ribuan makna tak terungkap. Saat merindumu, langit siang tiba-tiba saja gelap. Dan aku terjebak dalam gelisah penuh harap...

Kau yang selalu bersemayam di pikiranku. Kau yang kutemukan diantara perasaan risau dan galau. Ada kamu yang datang dengan senyum sejuk merubah hariku. Semua karenamu...

Mawar Tercinta

Menyayangimu membuatku takut, aku takut jika suatu saat mengecewakanmu, aku takut jika suatu saat menyakitimu lewat tutur dan tingkahku, aku takut tak sesuai dengan mimpimu...

Siapa yang bisa menebak arah cinta. Cinta seperti angin, kadangkala, dia berhembus begitu kencang, namun kadang, dia diam, hilang tanpa alasan...

Aku hanya takut cinta pergi, sudah terlalu banyak dongeng yang ku baca tentang cinta sejati, namun tanpamu, aku tak yakin dapat bercerita lagi...

Hanya karena-NYA yang bisa membuat kita berpisah. Tetap menjadi mawar terindah, tak mudah di jamah, namun selalu tampak anggun dan indah...

Kata Rindu Hadiah Untukmu

Aku hanya ingi menikmati rindu ini, dengan secangkir minuman penyemangat hari, biarlah hanya aku yang menyelam kedalam kerinduan yang sunyi...

Aku tak pernah mahir mengartikan cinta, jika pun bisa, itu karenamu yang memberiku alasan untuk selalu tertawa...

Ini tentang rasa, bukan racauan kata yang tak bermakna, ini kata cinta dari hati, bukti kerinduan yang nyata...

Ada banyak cara untuk menikmati rindu yang menyapa, namun aku memilih merangkai kata dan menghadiahkannya untukmu yang jauh dari pelupuk mata...

Sebuah Musim Bersamamu

Sebuah musim yang hanya ada aku dan kamu di dalamnya. Entah kau ingat atau sengaja melupakannya. Saat dimana kurasakan siang menjadi berbeda, terik panas sang surya menjadi langit terang penuh warna, semua karena senyummu yang menenangkan jiwa...

Aku tak sedang bermimpi, imajinasiku jelas-jelas menggambarkan senyummu penuh arti. Selayaknya kesungguhan hatiku yang ingin mempersuntingmu menjadi permaisuri hati...

Sabtu, 13 Oktober 2012

Rinduku dan Doa

Untaian kata rindu yang kuhimpun dalam setiap doa. Berharap kau senantiasa di selimuti perasaan bahagia dan ceria. Dalam setiap nafas yang ku hela, selalu terselip namamu bersama rasa syukurku kepada Sang Maha Pencipta...

Duka Diantara Tawa

Ada wajah yang terlihat begitu ceria. Namun tak sedikit pula yang menyembunyikan duka di balik hiasan tawa. Aku bisa melihatnya, lewat kedua mata, yang aku yakin takkan berdusta...

Aku berada di antara mereka, di antara wajah tertikam yang mereka sembunyikan di balik canda. Di balik kerut muka yang aku yakin tertimbun banyak kisah lara...

Aku memilih memalingkan muka, tak ingin mengingatnya. Karena saat berkaca, aku melihat derita yang sama dalam sekujur parasku yang semakin menua. Jeritan hati kecil, yang hanya aku yang mendengarnya. Atau pun air mata yang terselip di antara tawa dan canda...

Aah.... sudahlah...
Setiap orang pasti memiliki lembaran kisah yang berbeda, begitupun dengan naskah hidupku yang ku ukir dalam lembaran penuh abjad hingga menjadi cerita...

Aku hanya ingin jadi seseorang yang pandai menyimpan sepinya sendiri..

Kamis, 11 Oktober 2012

Jerat Rindu Yang Mengikatku


Dan selalu ku rasakan jerat rindu yang mengikatku tanpamu, disisiku

Kadang perasaan ini menyiksa batin dan nalarku

Tak jarang pula, ku berusaha menikmatinya agar tidak menjadi beban dipikiranku

Ini yang ku benci dari pertemuan pertama

Selalu menyisakan kerinduan untuk bertemu lagi bersama

Ingatan tentangmu yang selalu saja mengusik dan mendera

Meski pada akhirnya, hanya gelisah yang kuterima

Jika rasa ini bisa di ku buang

Mungkin gelisah takkan lagi berani datang

Untuk sebuah rasa yang kuharap menjadi nyata

Untuk dirimu yang jauh namun selalu kurindukan kehadirannya

Sungguh aku ingin menjelaskan semuanya

Tentang mimpi dan semua ingatan tentang pertemuan kita

Atau aku yang harus memendamnya selamanya?

Dan merelakanmu bahagia meski tanpaku di dalamnya?

Rabu, 03 Oktober 2012

Siang Dua Minggu Yang Lalu


Aku sering bertanya pada diriku sendiri. Apa aku bisa memilikimu? Jika pun bisa, apa aku pantas bersanding denganmu?

Sering aku merasa pesimis. Ragu dan perasaan lain yang membuat kita semakin jauh...

Kenyataan seperti sedang menjelaskan. Keresahan yang ku rasakan, hanya bentuk kecil rasa sayang yang begitu besar. Hanya kau takkan pernah bisa melihatnya...

Sering aku terdiam. Mengosongkan pikiran, demi fokus untukmu. Aku t’lah berusaha agar kita selalu dekat, namun kau tak pernah ada. Aku ingin kita selalu bersama, tapi aku tak pernah menemukanmu lagi...

Siang, dua minggu yang lalu, aku menemukanmu. Mengharuskanku memendam kerinduan padamu setelah peristiwa itu. Langit tetap cerah, tapi kau tak pernah terlihat lagi disana...

Jatuh Cinta Dengamu


Seingatku... tidak ada yang lebih indah selain jatuh cinta denganmu..

Aku bisa merasakan, kebosananku pergi saat aku mengingatmu. Jenuh yang yang sering kali menggangguku, entah ber-imigrasi kemana, saat senyummu tiba-tiba saja menyelinap masuk dan memenuhi ruang di pikiranku..

Untuk sebuah kehidupan yang aku anggap tak terlalu ramah denganku, bertemu denganmu ibarat menemukan emas di antara tumpukan sampah. Aku beruntung bisa menyelipkan kisah tentangmu ke dalam cerita hidupku. Walau hanya sepenggal, namun kau selalu punya bagian dalam tiap bab yang ku tuliskan..

Aku tak berharap kau akan mengerti. Semua yang ku tulis begitu tulus dari dalam hati. Aku juga tak berharap kau akan merasa. cukup aku dan Sang Maha Pencipta yang mengetahuinya...

Selasa, 02 Oktober 2012

Rindu yang Menenangkan



Ketika rindu selalu mengganggu. Ketika dirimu yang selalu beredar di pikiranku. Ketika rasa ini mulai membentuk sesuatu, semakin besar tak tertahan...

Sebenarnya aku ragu. Pengetahuanku tentang rindu, tak seluas pengetahuanku tentang sepi...

Aku takut ini hanya sebuah harapan. Bukan rindu yang sering ku sebut dalam setiap puisi yang ku lantunkan...

Atau aku yang berlebihan? Berharap memeluk bulan?

Yang pasti, namamu tertera di hatiku. Bahkan tanpa melihat pun aku tau itu kamu...

Saat membayangkanmu, entah kenapa begitu menenangkan...

Seperti terbang, dan kau yang menjadi sayapku untuk tetap seimbang...

Jika saja, rindu ini hanya untaian harapan. Aku tak pernah menyesal pernah merawatnya untukmu. Karena merindukanmu membuatku utuh...