Selasa, 19 Maret 2013

Cinta, Namanya

Cinta namanya, rasa yang menyatukan kita, bersama melukis hari penuh tawa.

Cinta namanya, aku dan kamu terperangkap di dalamnya, dalam ruang penuh kasih dan sayang yang bahagia, hanya ada kita dan cinta.

Cinta namanya, rasa yang kita harap selamanya, kita jaga dalam pusaran hati bersama, denganmu esok pagi menjadi surga.


Ruang Rindu

Ketiadaanmu memaksaku menjadi bisu, sebab rindu tetaplah semu, sedang kau tak pernah tau. Tak ada bahasan semenarik saat menceritakan tentangmu, mengurai rindu dalam setiap aksara yang ku ukir untukmu, malam menjadi tempat ternyaman saat ku bermain dengan ingatan tentangmu.

Selasa, 12 Maret 2013

Yang Tak Terlukis

Entah puisi atau barisan kata tanpa isi, aku memang tidak peduli, aku membagi yang di kehendaki hati.

Aku menulis yang tak terlukis; dalam kata-kata penggati doa atau tangis.

Ku tulis apa yang bibir tak mampu ungkapkan, aku bisu tak ingin terperangkap dalam keluhan, lewat aksara, doaku kepada Yang Maha Kuasa, meski tak terdengar kusyuk, namun hati tak pernah berniat busuk.

Entah puisi atau tulisan tanpa isi, mari nikmati saja apa yang di suguhkan sepi.

Waktu Bahagia

Aku akan bersabar, menunggu cintamu tumbuh dan mekar, penantian agar aku menghargai yang ku kejar, bersabar untuk belajar arti kesungguhan, karena waktu akan memberikan tempat untuk sebuah kebahagiaan.

Di butuhkan ketulusan, jika pada akhirnya bukan jemariku yang berhasil memetik buah dari cinta yang ku tunggu, aku tahu, Tuhan lebih tau, aku hanya berharap mampu, sembari menyelipkan namamu dalam setiap  rapalan doaku.

Kata Yang Terucap

Yang terucap kadang yang paling melekat, guyonan yang tak seharusnya keluar dari mulut malaikat.

Aku memang kembali menjadi aku yang kaku, yang tak pernah pintar menyaring guyonan menjadi sesuatu yang membantu.

aku hanya diam, menahan hati yang sudah mengepal ingin membungkam mulut yang tak bisa diam.

Sore menjemput senja, jalanan sore serasa kata yang tak mampu ku cerna, penuh debu hingga aku tak ingin mendengarnya.

Nikmati

Skenario hidup masih sama, yang berbeda, kini aku lebih menikmatinya, peranku memang tak nyata, dan aku sudah bersyukur menjadikan yang sederhana menjadi tawa.

Hidup memang film terbaik, Ada sedih yang bertopeng tawa, ada bahagia yang tak pernah membuat cukup kaya, ada juga saat kita harus menghapus beberapa momen agar hidup tak lagi membuat kecewa.

Jangan berharap happy ending, tapi tetaplah membuat tawa saat hening, akan ada episode-episode selanjutnya yang harus di lalui, nikmati.


Senin, 11 Maret 2013

Bahagia Dari Kehilangan

Jangan terbelengu sedih, kenyataannya ada ribuan alasan yang menawarkan tawa di setiap hari.

Jangan fokus pada sakit karena kehilangan, buka lebar pintu hatimu untuk seseorang yang datang membawa kebahagiaan.

Hapus air dari kedua mata yang tak mampu membendung kesedihan, karena bahagia memerlukan pengorbanan, kehilangan akan membuat kita menghargai kebersamaan.

Jangan larut pada kecewa yang menyeretmu terpuruk, dan kita tak perlu murung di rundung mendung saling mengutuk.

Halaman baru menunggu untuk di buka, seperti bahagia yang menunggu uluran tangan menggenggamnya, jika hujan menyimpan lebatnya air mata, maka pelangi akan menggantinya dengan bahagia penuh warna.


Cerita Kami

Kopiku tinggal setengah, percakapan kami tak juga lengah, malam tak membuat bungkam, canda kami bertatap lantang.

Semakin larut, malam berkabut, cerita kami tak juga surut, bersama gelak tawa yang menyambut.

Cerita kami melebur, bercampur asap dari rokok yang membaur, tak ingin kabur, percakapan sederhana dengan tawa yang tak pernah luntur.

Cerita Lama

Cerita lama, tentang bahagia yang hadir sejak kita bersama, memori tentangmu, ingatan lalu yang selalu nampak baru.

Aku memang suka mengenang, bukan untuk bertahan lalu tenggelam, aku hanya suka mengingat bahagia yang pernah singgah ku rasakan.

Memang telah berlalu, tersapu angin lalu, aku hanya memastikan, bukan memanggil kenangan untuk pulang, karena yang bahagia yang patut di kenang.

Tempat Berbisik

Seperti sebelumnya, aku mendapati diriku tak berkutik, sibuk mencari tempat berbisik, tak lagi menarik, keramaian tak lagi menyajikan hidangan baik untuk di lirik.

Bintang berkelip cantik, hanya disini aku bisa menemukan telinga untuk berbisik, bintang menjadi pendengar yang baik, membagi resah yang mengusik.

Cerita Saat Hujan

Berhenti
rintikanmu hilang menjelang sore terganti
aku sibuk mencari;
ternyata derasmu tak membawanya kembali.
Ahh... hujan, kau selalu menerbangkan ingatan
membangunkan kenangan
tak jarang membuatku ingin kembali pada masa silam, hujan.

Jumat, 01 Maret 2013

Kerikil Tajam

Sedang berada pada masa-masa yang sulit, aku butuh bantuan untuk bangkit, untuk membantuku terbang menikmati biru langit.

aku terlalu muda dan mudah untuk kalah, sedang waktu selalu memberiku kesempatan untuk berubah, aku memang tak boleh menyerah meski terkadang lelah.

Kenyataan tak selalu selaras nurani, tapi harus ku hadapi, aku mengerti, kerikil tajam tak selalu melukai, aku tak harus berhenti.


Mencintai Sepi

Mari bercanda bersama sepi, jangan membuat jarak lagi, bukankah kelak di kubur kita akan sendiri?

Sepi tak seperti yang kau takuti, berteman dengannya akan membuatmu mengerti, lebih memahami dirimu yang sendiri, mulai banyak menerima hingga sadar tidak semua bahagia dapat kau miliki.

Mari bercanda bersama sepi, jangan membuat jarak lagi, dia ada untuk menemani.

Tawanan Sepi

Ada yang di tawan sepi, tertunduk, sendiri menunggu mati.

Senyum tak lagi mekar, bibirnya kaku habis di hantam kenyataan yang kasar.

Dia menyimpan belati dalam aksara yang yang di asah tajam, dalam tameng yang dia sebut diam.

Padam....mungkin dia hanya ingin terpejam, tak lagi merasa tertikam, tak lagi membuka mata untuk sebuah kenyataan yang kejam.

Hujan (2)

Hujan, kau hadir tanpa memberi isyarat kedatangan, hilang begitu saja tanpa memberi pertanda akan pulang.

Hujan, derasmu berirama, turun dengan anggun membasahi semesta, saat tiba-tiba kau hilang, kami masih riang, bermain genangan yang kau tinggalkan.

Hujan, petir bersuara lantang, kilat menyambar seperti mencari kekasihnya yang hilang.

Hujan, kau sejuk memeluk, di tengah terik saat tiba-tiba kau menyapa, ku tahu kau ingin menyejukkan kami semua.