Dear pahlawan dalam keluargaku..
Ayah, begitu aku memanggilnya. Sosok yang menyenangkan tapi juga bijaksana. Tidak banyak bicara, tapi satu kata yang keluar dari mulutnya dapat merubah segalanya.
Dulu aku berfikir, betapa seorang ayah adalah sosok yang angkuh, hanya mau di perintah tanpa mau mengerti keinginan sang buah hati. Hanya mau di mengerti, tanpa mau mengerti. Tapi aku salah, salah besar, Ayah lebih dari sekedar rangkain huruf A-Y-A-H. Dia adalah segalanya. Panutan dalam hidupku. Teman bercanda menyenangkan di setiap hariku.
Ayah, kini sosok itu terlihat mulai menua. Rambut putih pertanda dia sudah memasuki frase senja. Tapi tak pernah terlihat lemah. Masih tetap kokoh dan berwibawa layaknya masa mudanya.
Ayah, aku tau pasti kau berharap lebih padaku. Engkau pun pasti berharap aku dapat menjadi yang lebih baik darimu.
Maaf kan aku Ayah. Aku tak bisa menjadi seperti di mimpi indahmu. Aku tak lebih hebat darimu. Aku belum bisa membuatmu bangga.
Kadang, ingin sekali aku bertanya padamu, adakah engkau senang mempunyai putra sepertiku? Ataukah aku tak ubahnya hanya benalu dalam hidupmu??
Ayah, andai aku bisa memilih, aku hanya ingin kembali ke masa kecil ku. Saat dimana engkau selalu menggendongku. Menyanyikan lagu tidur di setiap malam untukku. Aku ingin terus seperti itu. Karena dengan itu aku merasa bahwa kau bangga memiliki ku.
Ayah, seandainya besok aku tak bisa melihatmu lagi, aku hanya ingin mengatakan satu hal padamu. Aku bohong saat aku mengatakan aku tak ingin sepertimu. Aku ingin sepertimu ayah. Aku ingin menjadi hebat sepertimu..
Terimakasih untuk waktu yang telah engkau luangkan untuk membesarkanku, Ayah. Selamanya kau tetap teladan dalam hidupku. Orang yang paling aku sayang setelah ibu.
I Love You, Dad...
0 komentar:
Posting Komentar