Mendung, langit nampak murung, ia seakan menahan tangis, namun terlalu kuat untuk terkikis. Tak ada raut muka bahagia, seharian ia memendam tawa, sorot matanya tajam, pekat hitam layaknya malam. Menunggu pelukan sang rembulan, sejak langit padam, namun mendung menjadi penghalang, langit muram merindukan rembulan, hingga terangnya kembali datang...
Sabtu, 01 Desember 2012
Komentari..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar