Sabtu, 08 Desember 2012

Mentari Tak Pernah Pergi

Banyak objek yang beredar di pikiranku, seperti sedang merusak nalarku, raga terasa lelah, aku tak ingin menyerah, namun aku juga tak bisa menghindari datangnya masalah. Entahlah, mungkin aku gundah, aku berada di satu titik gelisah, memandang hidupku tak seindah matahari pagi yang indah, aku tidak kalah, hanya pasrah. Aku ingin menangis, mendung terlalu lama menyimpan gerimis, namun hati kecil berbisik aku harus optimis, menjalani hari penuh ceria dan tak mudah terkikis. Aku tidak mengeluh, aksara yang kurangkai sudah cukup membuat peluh, segala yang terjadi memang tak selalu memihakku, namun aku selalu punya alasan untuk tersenyum sepanjang waktu, untuk mereka yang selalu mewarnai hariku. Aku akan berusaha, mungkin aku kurang menikmatinya, nikmat Tuhan begitu tak terbatas, layaknya hamparan langit yang luas, seperti secangkir kopi hangat di kala hujan yang deras, mungkin aku harus mencari, lebih banyak mensyukuri, tidak hanya sibuk berlari, aku tau mentariku tak pernah pergi, dia akan selalu ada menerangi, terimakasih Tuhan untuk hari ini..


Komentari..

0 komentar:

Posting Komentar