Kau ada, nyata, namun berdiri di jembatan yang berbeda. Aku mengatakan cinta, kenapa kau diam saja, meracaulah apa saja, setidaknya aku bisa mendengar denting rinduku di balik suaramu yang ku cinta.
Apa karena terlalu lancang, dan kau menyalahkan cinta sebagai tamu tak di undang? kau menyalahkan hati yang tulus menyayang?
entahlah...jurus apa lagi yang harus ku keluarkan agar kau percaya, kau tak memberiku kesempatan membuktikannya. Siang ini saat langit menangis lebat, aku bermimpi kita bisa berpegang tangan erat.
0 komentar:
Posting Komentar