Pada engkau yang sedang menyesap kepahitan, yang sibuk meniupi asap keresahan. Kau himpun kata, menyusunnya meski terbata, tak juga reda, kau masih bertahan di bawah tarian sang hujan, basah kuyup kau coba tinggalkan kenangan. Kau adalah raja, dalam tahta hampa, tak mampu berontak meski hati menjerit kecewa. Lagi... kau tuang pahit dalam cawan kenyataan yang pelik, coba menerawang semesta yang acuh kepadamu, kau cemburu. Sisa dari masa lalu membuatmu bungkam, kini kau tenang, bersemayam dalam hitam yang kelam.
Senin, 07 Januari 2013
Komentari..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar