Jumat, 10 Agustus 2012
Saat Sepi Menjadi Teman Terbaik
Berselimutkan kesepian, siapa yang mau? Aku pun juga tak ingin. Tapi inilah aku, sosok nyata yang berteman sepi.
Kau takkan pernah tau, betapa waktu terasa begitu panjang tatkala sepi mulai datang, ketika hanya semilir angin yang mampu ku rasakan, hanya kepalan hampa, membutakan arah pandang.
Lampion berwarna keemasan, percikan cahaya menyatu pada hening yang hitam.
Tak ku dapati lagi senyum sang rembulan, pada satu sisi yang berbeda, aku telah menyatu pada kegelapan. Tapi di setiap hembus nafasku, tak pernah lelah berharap sepi cepat pergi.
Komentari..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar